Mengenal Apa itu DNS: Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerja

Achmad Akira Syahputra
Written by Achmad Akira Syahputra on
Mengenal Apa itu DNS: Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerja

Sebelumnya kita telah mengetahui bahwa domain merupakan bentuk sederhana dari alamat IP, kali ini kita akan membahas bagaimana cara domain mengantarkan kita ke alamat IP tujuan.

Ketika kita mengetikkan alamat dari sebuah website, maka akan tampil halaman website yang kita kunjungi. Domain akan langsung memanggil dan menampilkan isi dari alamat IP dari website yang dimaksud.

DNS (Domain Name System) merupakan teknologi yang membuat domain bisa memanggil dan menampilkan isi dari alamat IP dari sebuah website.

Apa Itu DNS

DNS adalah sebuah sistem yang menyimpan semua informasi dari semua domain yang ada di dalam server. Dengan DNS, domain akan diterjemahkan menjadi alamat IP dan menampilkan informasi yang ada pada alamat IP yang dipanggil.

DNS Server yang bertugas untuk menanggapi permintaan informasi tentang alamat IP atau DNS Query. DNS kemudian akan terhubung ke DNS Server dan keduanya bekerja sama untuk menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP yang dipahami browser/server.

Fungsi DNS

Dari penjelasan tadi, DNS berperan sebagai penerjemah antara client dan server. Namun DNS masih memiliki beberapa fungsi lainnya. Kami telah merangkum beberapa fungsi DNS, yaitu:

1. Sebagai Penerjemah

DNS bertugas untuk menerjemahkan domain menjadi alamat IP. Saat kita mengetikkan URL maka DNS akan menerjemahkannya menjadi alamat IP yang dipahami oleh browser/server.

2. Menyimpan Alamat IP Banyak Website

Ketika kamu mengetikkan www.google.com kamu akan langsung diarahkan ke alamat IP Google, itu juga berlaku jika kamu mengetikkan www.youtube.com, www.facebook.com dan website lainnya. DNS mengingat semua alamat IP website yang terdaftar di server.

3. Menyimpan dan Mencari Data Cache

Ketika kamu mengunjungi sebuah website, data cache akan langsung tersimpan. Penyimpanan data cache berguna ketika kamu ingin mengunjungi website yang sama. DNS akan mencari dan menampilkan data cache yang disimpan sehingga proses output menjadi lebih cepat.

Cara Kerja DNS

DNS dapat disamakan dengan buku alamat yang sangat canggih untuk menemukan alamat situs web di jaringan Internet. Tapi bagaimana cara kerjanya?

Direktori DNS pada dasarnya tidak memiliki lokasi fisik. DNS didistribusikan ke seluruh dunia dan disimpan di server yang berbeda. Setiap server membentuk komunikasi yang menyediakan pembaruan dan redundansi informasi secara teratur.

Meskipun DNS didistribusikan secara global, informasi DNS di-cache secara lokal pada perangkat individu. Dengan cara ini proses pembukaan permintaan ke alamat IP yang biasa digunakan ditangani dengan lebih efisien.

Cara Kerja Reguler (Tanpa Cache)

Alur Kerja DNS | Sumber: www.cloudflare.com

Empat Server DNS akan terlibat dalam proses eksekusi DNS tanpa Cache, yaitu: DNS Recursor / DNS Recursive Resolver, Root Name Server, TLD Name Server, dan Authoritative Name Server.

Kamu dapat melihat alur kerja DNS pada gambar di atas dan berikut ini adalah penjelasan lengkap dari setiap alur pada gambar:

1. Request

Misalnya, ketika kamu bertindak sebagai user dan mengetikkan suatu url (misalnya: kirr.my.id). Proses DNS Query akan berjalan.

Jenis DNS Query yang berjalan pada tahap ini adalah Recursive Query.

2. DNS Resolver -> Root Server

DNS Resolver menerima permintaan dari user.

Saat ini DNS Resolver bertidak layaknya client. Ia akan mengirimkan permintaan (Iterative query) pada DNS Server lain untuk mencari alamat IP yang sesuai.

Lalu DNS Resolver melakukan komunikasi dengan Root Server. Pada tahap inilah nama domain diterjemahkan menjadi alamat IP. (Tahap 2)

Root Server akan merespon DNS Resolver dengan alamat TLD Server yang menyimpan informasi tentang permintaan user berdasarkan hasil terjemahan. (Tahap 3)

3. DNS Resolver -> TLD Server

DNS Resolver meminta informasi dari TLD Server berdasarkan data yang diterima dari proses Root Server. (Tahap 4)

Kemudian TLD Server akan menanggapi dengan alamat IP dari Authoritative Name Server domain, yang di input user. (Tahap 5)

4. DNS Resolver -> Authoritative Name Server

DNS Resolver menghubungi Authoritative Name Server. (Tahap 6)

Server ini berisi informasi lengkap tentang berbagai website. Authoritative Name Server akan merespons dengan memberikan informasi tentang alamat IP server asal situs web yang ingin dituju oleh user. (Tahap 7)

5. Hasil

Setelah DNS Resolver mengumpulkan informasi dari berbagai server, lalu ia memberikan jawaban pada user. (Tahap 8)

Jika domain yang dimaksud terdaftar pada server, server akan mengirimkan data website ke browser. Jika tidak terdaftar, DNS Resolver akan mengirimkan pesan error.

Cara Kerja Cache DNS

DNS Resolver juga dapat menggunakan data yang di-cache untuk menyelesaikan DNS Query.

DNS Resolver menyimpan informasi ini dalam cache saat kamu mengirimkan beberapa permintaan. Informasi tersebut tentu tidak disimpan permanen dan hanya bertahan dalam jangka waktu tertentu.

Ketika user melakukan permintaan (Non-recursive query), DNS Resolver mencari dan menemukan data cache, kemudian ia akan mengakses data cache tersebut. Maka data tersebut akan langsung dikirim ke user sehingga proses berlangsung lebih efisien. (Tahap 9 & 10)

Selama data yang di-cache masih tersimpan, proses tersebut bisa berjalan. Jika data yang di-cache sudah tidak ada, proses reguler akan berjalan.

Jenis-Jenis DNS

DNS Record adalah informasi yang diminta oleh pengguna di sistem DNS. DNS Record mencatat keterkaitan antara suatu domain dengan alamat IP. Pencatatan domainnya bervariasi, sesuai dengan kebutuhan pengguna. Ada beberapa jenis informasi yang dapat dicari di sistem DNS. Berikut adalah DNS Record yang paling sering dijumpai:

  • A Record: Pada record ini tersimpan hostname atau nama domain, Time to Live (TTL) dan IPv4.
  • AAAA Record: Record ini serupa dengan A Record, yang membedakan hanyalah IPnya. Jenis ini menyimpan IPv6. 
  • PTR Record: Record ini menjalankan peran penerjemahan IP Address ke Hostname/Domain Name. Setting pada record ini bisa dibilang kebalikan dari  A Record.
  • MX Record: Record ini menyimpan server SMTP. Server ini berguna untuk memfasilitasi komunikasi email dalam suatu domain.
  • CNAME Record: Record ini berguna untuk me-redirect domain atau subdomain menuju IP Address tertentu.
  • NS Record: Record ini berguna untuk redirect subdomain, yang ditempatkan pada hosting berbeda dengan domain utama. 
  • CERT Record: Record ini menyimpan suatu sertifikat enkripsi. Sertifikasi ini untuk mengamankan data.  
  • TXT Record: Record ini bertugas membawa dan menyalurkan data-data yang hanya dimengerti oleh mesin.
  • SOA Record: Record ini mengacu pada Authoritative Name Server berikut informasi lengkap dari suatu domain.

Kesimpulan

DNS merupakan teknologi yang memudahkan kita dalam berselancar di internet. Berkat DNS kita tidak perlu mengingat satu per satu alamat IP. Kita hanya perlu mengingat nama domain dari sebuah website.

Referensi:

Achmad Akira Syahputra

Achmad Akira Syahputra

Lulusan SMK jurusan Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran di SMK Swasta Harapan Babalan. Saya mampu mengoperasikan Microsoft Office. Baik itu Word, Excel, maupun PowerPoint.

Comments

comments powered by Disqus